Puisi Umur

Puisi Umur.

Meningkat dan tidak akan menurun,
pergi dan tidak akan kembali,
berlalu dan tidak akan dapat dikejar,
hilang dan tidak akan dapat diganti.

Matang bukan dengannya sekali,
tinggal bagi mereka yang menghargai,
bermakna bukan wujud di dalamnya sedia,
tetapi hanya jika digunakan dengan bijaksana.

Umur,
anugerah Dia.
Panjang di dalam maksiat,
atau terus di dalam taat,
itu pula pilihan kita.

Membesar dan membesar,
meningkat dan meningkat,
maka siapakah aku hari ini?
Manusia yang alpa atau yang diredhai Ilahi?
Matang,
atau masih ingin bermain-main lagi?
Yang menghargai peluang,
atau sekadar melepaskannya pergi?

Umur,
hanya sampai bila kan terus meningkat?
Sampai masa akan terhenti.
Maka sampai bila perlu alpa,
apakah hingga dipanggil pergi nanti?

Dulu hanya seorang bayi,
kini seorang pemuda,
kalau dipanjangkan lagi umur,
nanti seorang tua.
Dengan umur inilah aku hidup,
mengisinya dengan makna,
mencapai di dalamnya bahagia,
dan menggunakannya untuk mencapai redhaNya.
Hidup sebagai seorang yang hebat di atas dunia,
dan cemerlang di akhirat sana.
Tanda aku hargai umur yang diberikan Dia,
agar nanti saat ditayangkan semuanya semula,
aku mampu berbangga.

~ HilalAsyraf~
1335
150112
Irbid,
Jordan.




"Umur, anugerah Dia. Panjang di dalam maksiat, atau terus di dalam taat,"  

?


Comments

Popular posts from this blog

Reblog - MUET Speaking Sample Questions

Reblog - MUET Speaking

Love is Cinta